WARNA WARNI PJJ: ANTOLOGI PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Kontributor Naskah

Iso Suwarso

Yulianti

Iing Felicia

Sri Mukmini,S.Ag.

Pietra Dorand

Kusmiati Umar Syarif

Rahma Dewi Hartati, M.Pd.

Tuti Suryati

Elin Herlina

Titin Sutinah, S.S., M.Ed.

Suryani, S.Pd

Ari Susanah, S.Pd

I Kadek Widya Wirawan, S.Pd.

Ni Wayan Eko Yuliyastuti, S.Pd.

Erna Puspita, S.Pd.

Enar Sumartini

Dina Ardianti, S.Pd., M.Si.

Neneng Hendriyani, M.Pd.

Nuraini, S.Pd

Nur Cholifah

Nur Rochmawati, S.Pd.

Agus, S.Pd.

Revi Restiani Janwar, S.Pd

Penulis: Iso Suwarso dkk

ISBN : 978-623-6581-07-0

Editor: Neneng Hendriyani

Desain Sampul & Layout Cover Dalam: Gusliani

Cetakan Pertama, Februari 2021

Penerbit

Cakrawala Milenia Jaya

Bumi Karadenan Permai Blok AA8 No.11-12

Cibinong – Bogor Jawa Barat

cakrawalamileniajaya@gmail.com

Buku ini dipersembahkan untuk semua Pejuang Pendidikan yang gigih berjuang di masa pandemic Covid-19

Buku ini adalah hasil karya guru, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan yang tergabung dalam grup WhatsApp “Pena Ajaib”. Para penulis dalam buku ini sepakat mengabadikan buah pikir, informasi, wawasan, dan pengalaman berharganya selama pelaksanaan kegiatan #BDR #BelajarDariRumah #PembelajaranJarakJauh tahun pelajaran 2019/2020, 2020/2021.

Pembelajaran jarak jauh yang penuh dengan problematika ini ditulis dengan berbagai gaya. Ada yang menulisnya dalam bentuk narasi. Ada pula deskriptif. Bahkan tidak sedikit yang memaparkannya dalam bentuk eksposisi. Apa pun itu semua sama-sama berusaha memberikan gambaran yang utuh dan jelas terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut.

Buku ini menjadi bukti fisik betapa semua guru dari Sabang hingga Merauke patuh dan taat kepada panggilan tugas yang diembannya selama pandemic Covid19. Dengan mengandalkan beragam kompetensi  mereka telah berjibaku sedemikian hebatnya demi tetap menyalakan terang bagi anak-anak bangsa.

Menulis seringkali dianggap kegiatan yang tidak menyenangkan dan tidak keren. Banyak sekali yang beranggapan ini adalah kegiatan yang tidak membawa dampak positif bagi penulis dan pembacanya. Hal ini karena beranggapan bahwa menulis tidak mudah dilakukan. Hanya buang-buang waktu dan tidak membawa dampak signifikan seperti yang diharapkan.

Namun, bagi anggota grup WhatsApp “Pena Ajaib” menulis adalah kegiatan yang sangat baik dan positif. Selain dia bisa memberikan manfaat secara finansial dia pun bisa memberikan manfaat secara nonfinansial. Seperti, kepuasan batin.

Dengan menuliskan berbagai hal yang dialaminya terutama semasa pandemik ini, para penulis dalam Grup WhatsApp “Pena Ajaib” merasa bebas menyuarakan buah pikir, wawasan, informasi, dan pengalaman yang diperolehnya dalam bentuk tulisan. Mereka pun bahagia saat tulisan yang sudah ditulisnya itu dibaca, dipahami, dan dijalankan oleh para pembacanya. Mereka meyakini bahwa semua yang mereka tulis memberikan banyak manfaat untuk para pembaca. Itulah sebabnya mereka bersemangat sekali menyelesaikan buku ini secara bersama-sama.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sejak sekolah dilaksanakan dari rumah masing-masing, praktis guru menjadi ujung tombak keberhasilan pendidikan. Tak peduli di mana dia tinggal, dia tetap mengajar. Tak peduli fasilitas yang dimilikinya seringkali tidak memadai dia tetap mencari cara untuk memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Dia bagaikan lilin yang rela memberikan cahaya meskipun membakar tubuhnya sendiri.

Inilah yang ingin disampaikan oleh para penulis dalam buku berjudul Warna Warni PJJ Tanah Air (Antologi Pembelajaran Jarak Jauh).

Daftar Isi

Membumikan Pembelajaran Jarak Jauh Yang Berkarakter (Sebuah Refleksi)

Proses Pembelajaran Jarak Jauh oleh Pejuang dari Ujung Selatan Kota Cilegon

Warna Warni Pembelajaran Jarak Jauh

Uniknya Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi

Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh selama Pandemi COVID-19

Padlet Ilmu Pelet yang Bisa Mengukur

PJJ di Mataku

Sisi Lain PJJ Yang Menguras Emosi

Senyum Manis dari Ciamis

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi

“Karena PJJ, Guru melawan Gaptek”

Catatan Nurani Dalam Pelangi PJJ

Menghilangkan Kejenuhan Peserta Didik Dengan Media Game Educandy Pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh

Pengalaman Mengajar Daring Via Google Classroom Pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh

Aplikasi Quizizz untuk PJJ

Wali Kelas di Masa PJJ

Nano-Nano Rasa PJJ

Dalam Mengajar Listening Comprehension Pada Masa Pandemi Covid19

Kami Terpaksa Mencintai Moodle

PJJ Daring Luring Exciting

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Pelaksanaan Metode Pembelajaran Baru Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Pembelajaran Seni Budaya Jarak Jauh Di Era Pandemi

Bunga Rampai Goresan Pena Guru Jawa Barat

BUNGA RAMPAI GORESAN PENA GURU JAWA BARAT

ISBN: 978-602-52072-3

Editor: Neneng Hendriyani

Desain Sampul: whyboedy

Tata Letak: Ade Ayu Putrigati

Cetakan Pertama, Juli 2018

Penerbit Cakrawala Milenia Jaya Bumi Karadenan Permai Blok AA8 No.11-12 Cibinong – Bogor Jawa Barat Telp. 08136336202 – 085715773482 cakrawalamileniajaya@gmail.com web: http://cakrawalamj.co.id

Yamini, Sri. et.al. Bunga Rampai Goresan Pena Guru Jawa Barat /Sri Yamini, et.al.; Editor, Neneng Hendriyani cet.1-2018 Ukuran: 14.8 x 21 Jumlah Halaman x+81

Harga: Rp. 50.000,00

Buku antologi ini merupakan buku yang berisi kumpulan opini para guru yang mengajar di wilayah provinsi Jawa Barat mengenai pendidikan yang sedang booming dewasa ini. Para guru yang menulis di dalam antologi ini berasal dari berbagai jenjang pendidikan, seperti SD, SMP, SMA, dan SMK. Dengan berbagai mata pelajaran yang diampunya penulis berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan, dan wawasan yang telah diperolehnya setelah mengikuti berbagai seminar, workshop, diklat daring dan luring kepada seluruh masyarakat dengan cara menuliskan opininya dalam antologi ini. Melalui karya sederhana ini para guru yang tergabung dalam Pena Guru Jawa Barat ini berusaha mengajak semua pihak untuk berpikir kritis mengenai berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Lewat tulisannya mengenai Tips Menulis dari Pelatihan Menulis Buku, Ibu Sri Yamini mengajak semua orang terutama guru untuk mulai membiasakan diri menulis dalam berbagai tema. Pendidikan Keluarga sebagai sokoguru utama dalam mendidik generasi penerus bangsa berusaha ditonjolkan kembali oleh Ibu Neneng Hendriyani. Melalui kesadaran sebagai ibu dan istri, ia mengajak semua perempuan Indonesia untuk menyadari fitrahnya sebagai pendidik yang utama bagi generasi penerus bangsa. Sejalan dengan tulisan sebelumnya, Ibu Ade Supartini mengingatkan pembaca bahwa Pendidikan karakter adalah strategi yang tepat untuk mendidik anak zaman now. Ibu Erni Wardhani lewat kegemarannya meneliti fenomena Bahasa alay di medsos berupaya mengingatkan pembaca pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi zaman now yang sering dianggap sebagai generasi micin ini disinyalir masih perlu mendapatkan pembinaan dalam menggunakan Bahasa nasional yang baik dan tepat. Peran pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan dalam membangun kesadaran generasi micin ini. Demikian Ibu Erni Wardhani berpendapat dalam tulisannya tersebut. Makin berkembangnya dunia teknologi informasi saat ini menyebabkan gap yang cukup besar bagi orang tua dan anak. Menurut Ibu Erni Wardhani, orang tua yang sering dijuluki sebagai imigran di dunia digital tersebut harus menyesuaikan diri dengan anak-anak yang menjadi kaum native digital. Hal ini perlu dilakukan mengingat anak perlu didampingi dalam memanfaatkan teknologi dan informasi yang begitu mudah diaksesnya demi meminimalisir dampak negative jangka panjangnya.

Gegap gempitanya dunia Pendidikan menyambut kelahiran kurikulum baru pada tahun 2013 disambut oleh Ibu Kartika melalui tulisannya yang apik. Ia mengulas kurikulum tersebut dengan Bahasa yang ringan dan enak dibaca. Ya, kurikulum 2013 tidak sulit untuk diterapkan namun juga tidak mudah untuk dipahami oleh seluruh pihak. Oleh karena itu tepat sekali apa yang disampaikannya; gampang-gampang susah kurikulum 2013. Bagi orang tua yang sibuk bekerja seharian tentu pilihan menyekolahkan anaknya di sekolah yang menerapkan system full day school adalah pilihan yang tak bisa dihindari. Selain lebih aman dan dapat ikut mengawasi anak, full day school ini ternyata memiliki sisi lain yang perlu dicermati Bersama. Ibu Imas Mulyati dengan piawai membawa pembacanya untuk lebih merenungkan kembali sisi negatif full day school. Permasalahan klasik seputar UNBK rupanya menelisik rasa ingin tahu Ibu Imas Mulyati sehingga beliau memilih judul Indonesia, siapkah ber-UNBK? Tulisan ini sangat bernas sekali dan mudah dipahami oleh siapa pun yang ingin ikut serta meningkatkan kualitas evaluasi, penilaian, dan kemampuan para siswa melalui ajang tahunan tersebut. Seluruh keberhasilan di dunia Pendidikan tidak pernah lepas dari disiplin positif yang dimiliki oleh seluruh pihak yang terkait. Ibu Salmi dari SMK Negeri 6 Bandung menjelaskan dengan gamblang mengenai disisplin positif tersebut.

Selain itu ia pun melalui tulisannya mengajak siapa pun untuk membuat resolusi yang SMART. Resolusi SMART ini dapat membantu setiap individu untuk meraih impian dan cita-citanya dengan mudah. Tips-tips yang diberikannya sangat mudah untuk dijalani. So, tunggu apa lagi ayo baca hingga tuntas buku ini.