Nan Gwaenchana (Aku Baik-baik Saja)

Penulis:
Zulfhania
ISBN: 978-623-6581-36-0
Editor: Zulfhania
Penata Letak: Zulfhania
Desainer Sampul: Cahsantri
Penerbit: CV Cakrawala Milenia Jaya
Bumi Karadenan Permai Blok AA8 No.11-12
Cibinong – Bogor Jawa Barat
cakrawalamileniajaya@gmail.com
https://cakrawalamj.co.id
Ig: @cakrawalamilenia
Cetakan Pertama, September 2021
viii+248 ; 19 cm

Nan Gwaenchana (Source: Dokumentasi CV Cakrawala Milenia jaya)

Apakah Ini Mimpi?


SATU hal yang sampai detik ini Jimin syukuri dalam hidup adalah masih dapat melihat lautan manusia di depannya yang memegang lightstick yang menyala sambil menyerukan sebuah fanchant.


“Kim Namjoon! Kim Seokjin! Min Yoongi! Jung Hoseok!


Park Jimin! Kim Taehyung! Jeon Jungkook! BTS!”


Mereka tiada lelah. Menyerukan namanya. Berteriak untuknya. Bahkan ada yang menangis untuknya. Tangan mereka yang ringkih tanpa lelah mengangkat lightstick untuk melakukan fanchant hampir di setiap penampilannya. Ada juga beberapa tangan yang mengangkat tinggi-tinggi spanduk bertuliskan namanya, dukungan untuknya, dan ungkapan rasa cinta mereka padanya agar dapat dibaca olehnya ketika sedang melakukan penampilan di atas panggung.


Sekali lagi, Jimin bersyukur memiliki mereka dan masih dapat melihat mereka hingga detik ini.
Anggap saja, mereka adalah vitamin bagi hidupnya.


ARMY―para penggemar yang Jimin cintai. “Kami dari Bang―”

“―tan! Kamsahamnida1!”


Dan tak ada hal yang lebih menyedihkan ketika akhirnya Jimin bersama enam temannya pamit undur diri untuk mengakhiri konser dan menyaksikan ekspresi sedih mereka karena konser sudah berakhir yang menandakan mereka harus berpisah.


Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Jimin tahu hal itu.


Tapi entah kenapa, setiap kali ia mengucapkan slogan grupnya untuk mengakhiri konser, berpamitan dengan para ARMY, dan melambaikan tangan untuk mereka, Jimin selalu merasa takut.


Ya, takut.


Ia takut tidak bisa bertemu lagi dengan mereka―ARMY di penampilan berikutnya.