Mengenang Perjuangan Para Tokoh Karanggan – Citeureup

Cover Mengenang Perjuangan Para Tokoh Karanggan – Citeureup; Sumber: CMJ

Penulis:   Achmad Rafif Althaf, dkk

QRCBN:   62-839-1043-295

Editor:   Dina Ardianti

Lay out:   Neneng Hendriyani

Desain Sampul:   Tim Naskah X-3

Cetakan Pertama, Mei 2023

Karanggan memiliki banyak kisah unik dan juga misteri-misteri yang menarik untuk dicari tahu dengan lebih lanjut, di antaranya adalah Makam Panjang dari Mbah Kolot Pidin dan Makam Mbah Uyut Bongkok. Alasan kami memilih Karanggan sebagai topik yang dibahas karena topik tentang daerah Karanggan belum pernah dibahas dan dijadikan sebagai topik dari sebuah buku. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan Karanggan kepada masyarakat luar dan para pelajar lainnya.

Di Karanggan terdapat suatu makam yang sering dikunjungi oleh masyarakat dari luar daerah Karanggan, sementara warga Karanggan sendiri jarang datang untuk berziarah ke makam tersebut. Makam tersebut merupakan Makam Mbah Kolot Pidin. Makam ini memiliki bentuk yang tidak biasa dibandingkan dengan makam lainnya. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan panjangnya dengan makam biasa. Makam Mbah Kolot Pidin memiliki panjang yang mencapai 8—10 meter.

Ada yang berpendapat bahwa di dalam makam tersebut terdapat jenazah Mbah Kolot Pidin yang dikubur dengan benda-benda sakti yang dimilikinya. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa di dalam makam tersebut terdapat jenazah Mbah Kolot Pidin dengan kedua adiknya, yaitu Saidin dan Saipin.

Uniknya, setiap tahun para peziarah akan beramai-ramai datang ke Makam Mbah Kolot Pidin dengan membawakan banyak makanan tertentu yang kemudian diletakkan di dalam tempat yang telah disediakan dalam saung. Makanan tersebut nantinya akan dinikmati bersama-sama dan juga dibagikan kepada warga yang tinggal di sekitar makam.

Di dekat makam panjang, terdapat pula makam lain yang bernama Makam Mbah Uyut Bongkok. Saat memasuki makam ini, kamu akan disuguhi hawa gelap dan suram yang akan membuat orang merinding. Ditambah lagi, keberadaan dua pohon beringin yang mengapit makam tentunya menambah kesan angker tempat tersebut.

Selain itu, di Citeureup juga terdapat makam Syarifudin Shoheh atau yang lebih dikenal dengan Pangeran Sake. Pangeran Sake sendiri merupakan salah satu tokoh yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia, terutama di daerah Citeureup. *)