Goresan Pena Berpantun

Ini adalah buku yang kesekian kalinya ditulis oleh seorang guru Sekolah Dasar di Purwakarta, Jawa Barat, Aas Wastinah.

Buku ini berisi kumpulan pantun yang cocok untuk semua usia. Jenis pantun yang terdapat pada buku ini adalah Pantun Religi, Pantun Pepatah, Pantun Kiasan, Pantun Cinta, Pantun Peribahasa, Pantun Jenaka, Pantun Teka Teki, Pantun Anak.

(Cover Depan Buku Goresan Pena Berpantun, sumber: cv cakrawala milenia jaya)

Goresan Pena Berpantun

Penulis : Aas Wastinah

QRCBN:  62-839-2680-663

Penyunting: Kokom Komara

Lay out: Neneng Hendriyani

Desain Sampul: Cahsantri

Cetakan Pertama, Agustus 2022

Penerbit

Cakrawala Milenia Jaya

Bumi Karadenan Permai Blok AA8 No.11-12

Cibinong – Bogor Jawa Barat

cakrawalamileniajaya@gmail.com

https://cakrawalamj.co.id

Ig: cakrawalamilenia

iv + 68  halaman; 14 cm x 21 cm

Berikut ini beberapa pantun yang ditulisnya pada buku ini.

    1. Laut kekeringan tanpa air

        Gunung menjulang tanpa tumbuhan

        Hidup akan hampa tanpa dzikir

        Kemajuan tanpa keberkahan

     2. Badan bertemu tak ada rintang

         Beban dijunjung atas kepala

         Bulan Ramadhan segera datang

         Berlomba yuk meraih pahala

    3. Bikin jembatan berbahan baja

        Beralaskan beton tahan lama

        Kemerosotan akhlak remaja

        Kembali ke ajaran agama

Untuk pemesanan hubungi https://2mn0ZLN

Senarai Pantun di Lingkar Pena (Sehimpun Pantun Guru-Guru Nusantara)

Penulis : Kokom Komara [et all.]
ISBN : 978-623-6581-49-0
Editor : Kokom Komara (Umi)
Lay out : Neneng Hendriyani
Desain Sampul: Cahsantri
Cetakan Pertama, Maret 2022
Penerbit
Cakrawala Milenia Jaya
Bumi Karadenan Permai Blok AA8 No.11-12
Cibinong – Bogor Jawa Barat
cakrawalamileniajaya@gmail.com
https://cakrawalamj.co.id
IG: cakrawalamilenia
Jumlah halaman xii+81

Penulis :
Kokom Komara
Hj. Aas Wastinah
Sutarti
Tuti Masitoh
Lia Siti Khotimah
Dedi Mulyadi
Elia Heryanah
Momoh
Dedeh Puspitaningsih
Anggi Apriliani Komara

Ini adalah buku ke-4 yang berjudul “Senarai Pantun di Lingkar Pena” dari Grup WhatsApp Karya Inovatif.


Menulis di masa Pandemi sungguh menjadi tantangan. Pandemi yang datang dengan tiba-tiba, sekolah pun ditutup untuk beberapa lama, namun sejatinya itu semua tidak akan melunturkan semangat kita untuk terus berkarya. Berdasarkan prioritas utama Pemerintah untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan upaya pencegahan gangguan Coronavirus desease (COVID-19). Berdasarkan Kebijakan “Merdeka Belajar” yang diusung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim untuk mendukung program prioritas Presiden RI Joko Widodo dalam upaya meningkatkan pembangunan sumber daya memberikan kebebasan kepada guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran. Maka kami berupaya memupuk dan mengembangkan kompetensi menulis dengan mengumpulkan karya-karya tulisan yang berbentuk pantun dihimpun dalam sebuah buku.

Mengutip mutiara Islam dari hadist yang menyatakan bahwa “Jangan pernah takut dengan perubahan. Kita mungkin akan kehilangan sesuatu yang baik, namun sebagai gantinya, sesuatu yang jauh lebih baik akan datang menjemput kita.” Berdasarkan kutipan tersebut kita sebagai guru yang dituntut berinovatif dalam berkarya dengan memanfaatkan waktu untuk selalu menorehkan tulisan yang dapat memberikan karya yang berbeda dan menjadikan perubahan pada perbaikan dalam segala hal. Pada Buku Ini Penulis coba karya berbeda dengan mengimpun pantun dari para penulis Yang terdiri dari Pantun Religi, Pantun Cinta, Pantun Anak, Pantun Pepatah, Pantun Jenaka, Pantun Kiasan, Pantun Peribahasa dan Pantun Teka-Teki dengan penulisan pantun yang mengarah pada penulisan dengan jumlah suku kata yang sama setiap baitnya, terdiri dari 8 suku kata, 9 suku kata, 10 suku kata, 11 suku kata atau 12 suku kata, dan
berpola abab dengan harapan dapat lebih berirama dan enak dibacanya. Dengan berpedoman pada teori yang sudah ada bahwa pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “petuntun”. Hampir semua suku bangsa di tanah air kita memiliki kekhasan pantunnya masing-masing. Orang Jawa menyebutnya parikan, orang Sunda menyebutnya sisindiran atau susualan, orang Mandailing menyebutnya ende-ende, orang Aceh menyebutnya rejong atau boligoni, sementara orang Melayu, Minang, dan Banjar menyebutnya pantun. Dibandingkan dengan genre/jenis puisi rakyat lainnya, pantun merupakan puisi rakyat yang murni berasal dari kecerdasan linguistik lokal genius bangsa Indonesia sendiri.

KBBI: bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Sudaryat (2006:170) mengemukakan bahwa pantun merupakan hasil karya sastra puisi lama yang berupa puisi asli yang bentuknya terdiri atas empat baris sebait dengan rumus sajak a-b-a-b. Setiap baris biasanya terdiri atas 8−12 suku kata. Baris pertama dan kedua berupa sampiran, sedang baris ketiga dan keempat berupa isi.


Buku Pantun yang berjudul “ Senarai Pantun di lingkar Pena” menggunakan bahasa yang sederhana mudah dimengerti. Semoga Buku ini menjadi pelengkap buku literasi di perpustakaan Sekolah. Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya sehingga dapat lahirlah buku ini. Dengan segala kerendahan hati kami berharap kritik dan saran dari semua pembaca demi perbaikan penulisan ke depannya.

Buah sukun tepung terigu
Makanan untuk iguaana
Buku pantun sangat ditunggu
Karya kita lebih bermakna


Di Kendari warganya santun Berkebaya kainnya sutra
Mari kita membuat pantun
Memperkaya dunia sastra
(Umi,K)


Buah sukun tepung terigu
Abah bawa prosesi kaku
Buku pantun sangat ditunggu
Bertambahnya koleksi buku
(Aas Watinah)

Biografi Penulis:

Penulis bernama Kokom Komara lahir di Bandung. Saat ini sebagai guru kelas di SDN Sawahkulon Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Pendidikan terakhirnya adalah Magister (S2) STKIP Pasundan Cimahi. Penghargaan di bidang Literasi adalah sebagai Peraih Parasamya Susastra Nugraha KPPJB tahun 2020, Penulis terpilih pada lomba Sajak Solidaritas dengan Guru-guru Nusantara pada tahun 2021 dan Penulis Aktif di Komunitas Purbasari Purwakarta pada tahun 2020 dan 2021
Karya yang sudah dibukukan di antaranya,
a. Pada Tahun 2017

  1. Antologi sajak sunda “Salaksa Sajak Cacarakan.”
    b. Tahun 2018
  2. Antologi Puisi Karya Guru Nusantara
  3. Antologi Puisi Daerah karya Guru Nusantara
  4. Buku tunggal penelitian Tindakan kelas
    c. Pada Tahun 2019
  5. Antologi Puisi Daerah karya Guru Nusantara
  6. Antologi sajak Sunda “Sapeda Beureum Karanjang Bodas” bersama guru Bahasa Sunda se Kabupaten Purwakarta
  7. Kumpulan Essay “Pendidikan Literasi dan Jati Diri Bangsa di Ujung Lidah” Bersama komunitas penulis Jawa Barat
  8. Antologi Sajak Sunda “Galura Rasa” Bersama komunitas penulis Jawa Barat
  9. Antologi Sajak Indonesia “Pendaran Aura” Bersama komunitas penulis Jawa Barat
  10. Antologi Puisi Sonian “Jejak Langkah Lentera Jiwa” Bersama Komunitas Penulis Purwakarta
  11. Antologi Puisi Akrostik “Purnama Merindu” Bersama Komunitas Penulis Purwakarta
  12. Kumpulan Cernak “Jejak Kisah Teruai Indah” Bersama Guru-guru Nusantara
  13. d. Pada Tahun 2020
  14. Antologi Puisi Sonian “Selengkung Bulan” Bersama komunitas penulis Jawa Barat
  15. Antologi Puisi Akrostik “Rembulan Memerah” Bersama komunitas penulis Jawa Barat
  16. Antologi Puisi “Pajar di Penghujung Tahun” Bersama Guru-guru SDN Sawahkulon
  17. Kumpulan Legenda “Ajisaka” Bersama komunitas penulis Jawa Barat
  18. Kumpulan Dongeng Nusantara “Dongeng Nusantara” Bersama Komunitas Penulis Jawa Barat
  19. Kumpulan Carpon “Gogoda” Bersama Komunitas Penulis Jawa Barat
  20. Kumpulan Pantun Sunda “ Sisindiran” Bersama komunitas Penulis Jawa Barat
  21. e. Tahun 2021
  22. Buku Tunggal Sajak Sunda “ Satiruk Puisi Toge”
  23. Kumpulan Cerita Misteri “Nu Keketrok Tengah Peuting” Bersama komunitas penulis Jawa Barat
  24. Antologi Sajak Sunda “ Mulang” dina raraga Mieling Poe Basa Indung Internasional
  25. Bersama Komunitas Penulis Jawa Barat

Kumpulan Puisi “Sajak Tanpa Rasa” Bersama Guru-guru Nusantara

  1. Kumpulan Cerpen Solidaritas “It Is Just” Bersama Guru-guru Nusantara
    f. Tahun 2022
  2. Antologi Sajak Sunda “ Dangiang Dewi “ bersama komunitas Penulis Jawa Barat
  3. Kumpulan Puisi dari Lomba Cipta Puisi Nusantara “ Rampai Rasa Dalam Aksara” Bersama Guru-guru Nusantara
    Buku yang masih dalam proses pembuatan diantaranya, Kumpulan Puisi Toge, Kumpulan Pantun Bersama guru Nusantara, Buku Siswa kelas 6 Kumpulan Puisi akrostik, dan Buku Tunggal, Semoga berjalan dengan lancer dan selesai tepat pada waktunya

Aas Wastinah, tmpt/tgl lahir Majalengka, 11 April 1961. Anak ke 9 dari 10 bersaudara.Agama Islam, alamat kp Ciraharja rt 20/rw 10 babakan Mengkol Ds./Kec.Pasawahan Purwakarta. Pendidikan SD,SMP dan SPG di Majalengka. IKIP Bandung S1 Filsafat dan Sosiologi pendidikan lulus th 1985. S2 STIE GANESHA Jakarta Jurusan Manajemen Pendidikan, lulus th 2010.Mempunyai buah hati perempuan 1 dan laki-laki 1, dan cucu tercinta 3 yaitu Dimas Manggala Aidin, Aqila A F. Dan Syazani Albirru Salaamun. Pengalaman organisasi ketua: PKBM Assalam, Keaksaraan Fungsional,Pengelola Perpus smanpas, Koperasi Bagja Waluya Sarerea smanpas, Pengelola SMAT. Karya buku Puisi Akrostik Purnama Merindu, Jejak Kata Lentera Jiwa, Puisi Daerah karya Guru Nusantara, Antologi Puisi Ada Apa dengan Indonesia, Buku tunggal Puisi Sonian Menggapai Senja dan Midang Toge Munggaran. Sekarang ikut menulis Pantun, semoga lancar.

Tuti Masitoh, M,Pd., lahir di Garut 37 tahun yang lalu. Penulis menyelesaikan SDN Sukarame pada 1999; MTs Al-Rohmah Ciparay Irigasi pada 2003; MAN 1 Garut pada 2006; penulis memperoleh gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dari Institut Pendidikan Indonesia (IPI) pada 2010, Megister Bahasa dan Sastra Indonesia dari Institut Pendidikan Indonesia (IPI) pada 2019. Berawal dari tiga faktor menuntunku untuk menulis, yang pertama keinginan dalam diri untuk ingin selalu menulis, faktor kedua, dorongan dari teman komunitas pegiat literasi yang selalu memicu untuk membuat sebuah tulisan, seperti mengikuti ajang perlombaan menulis puisi, kemudian yang ketiga, hadirnya buah hati yang telah meberiku kekuatan, untuk memotivasi diri dalam menulis, ditengah kesibukan mengurus buah hati, tetapi tidak pernah surut dalam membuat sebuah karya.
Sebagai seorang pengajar bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya tentunya menjadi sebuah tuntutan, harus memberikan contoh kepada anak didik untuk gemar menulis dan membuat karya. Dengan berbekal tekad dan kemauan dalam menulis,serta terus belajar tetunya semua orang dapat

melakukannya, terutama diri sendiri, yang berlatar belakang bukan dari keluarga penulis, dan tidak ada bakat dalam menulis, semuanya dapat dilalui dengan terus belajar.
Tepatnya pada tahun 2020-2021, semangat untuk menulis begitu antusias, sehingga terkumpul beberapa tulisanku, ”Kesantunan dan Etika Berbahasa untuk Menyusun Bahan Ajar Wacana, ” kumpulan puisi pendek ”Serpihan Kata di Balik Gumamku,” serta beberapa buku Antalogi lainnya, kemudian mecoba untuk mewujudkan dalam bentuk buku, gambaran di dalam buku tersebut berupa perjalanan hidup, pengalaman, khayalan, dan pengamatan yang aku lalui selama ini, tentunya hal ini, bukanlah sebuah beban, melainkan sebuah cerita menuju sebuah karya.

Penulis bernama Sutarti. No hp/ wa: 085234855086.
Alamat Email: sutartisuratmin @ mail. Com.
Media Sosial: Sutarti ibu( Fb)
Moto hidup: Selalu belajar bersyukur dengan lisan dan perbuatan sebagai wujud Atas semua nikmat dan karunia- Nya.

Elia Heryanah, S.Pd. Anak ke-2 dari enam bersaudara.Besuamikan seorang Polisi dan dikaruniai empat orang anak dan dua orang cucu Pertama ditugaskan di SDN Sawahkulon Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Lalu diangkat sebagai kepala sekolah di SDN Sawahkulon Pasirmuncang. Sekarang kembali lagi bertugas sebagai kepala sekolah di SDN Sawahkulon.
Pada tahun 2016 sampai dengan sekarang menjadi ketua gugus di KKG gugus 1 Sanggraha Winaya Kecamatan Pasawahan. Penggerak Literasi di SDN Sawahkulon. Intruktur Nasional Kurikulum K-13. Pendidikan terakhirnya Sarjana Pendidikan (S1),
Semenjak tahun 2015 Penulis sudah bisa membawa SDN Sawahkulon mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya, Juara 1 Olimpiade IPA tingkat Kabupaten, Juara Pupuh Sunda Tingkat Provinsi, Juara Tari daerah tingkat Kecamatan, Juara Carpon Tingkat Kabupaten, Juara mendongeng tingkat kecamatan, Jura Sepak bola tingkat Provinsi, Juara Penca silat Tingkat Kabupaten. Tahun 2020 Telah membawa Sekolah SDN Sawahkulon untuk mendapatkan penghargaan sebagai Penulis aktif dan pada tahun 2021 SDN Sawahkulon juga meraih penghargaan sebagai Duta Bintang Literasi Katagori B dari Kabupaten Purwakarta yang dinaungi Komunitas Purbasari.
Karya yang sudah dibukukan diantaranya

  1. Tahun 2018 : Antologi Puisi Daerah karya Guru Nusantara
  2. Pada Tahun 2019 : Kumpulan Cernak “Jejak Kisah Teruai Indah” Bersama Guru-guru NusantaraAntologi Puisi “Pajar di Penghujung Tahun” Bersama Guru-guru SDN Sawahkulon
  3. Buku yang masih dalam proses pembuatan diantaranya, Kumpulan Pantun bersama guru Nusantara, dan Buku Tunggal, Semoga berjalan dengan lancar selesai tepat pada waktunya. Email eliaheryanah@gmail,com

Dedi Mulyadi lahir di Purwakarta pada tanggal 14 Mei 1966. Anak dari pasangan Ibu Enok Atikah dan Bapak Artim Efendi. Merupakan keluarga besar dengan sepuluh bersaudara. Lahir dari keluarga yang sederhana yang hangat dan saling menyayangi. Pendidikan mulai dari SD sampai SPG di raih di Purwakarta. Melanjutkan D2 UT, dan terakhir S1 STKIP.Kini penulis bertugas di SDN Sawahkulon.
Karya yang sudah dibukukan diantaranya, Kumpulan Cernak “Jejak Kisah Teruai Indah” Bersama Guru-guru Nusantara dan Antologi Puisi “Pajar di Penghujung Tahun” Bersama Guru-guru SDN Sawahkulon.

Lia Siti Khotimah
Penulis merupakan seorang guru honorer di SMPN 2 Cikampek Kabupaten Karawang, Kegiatan sehari-hari sebagai guru tari dan mempunyai sanggar Tari Manik Maya , sudah beberapa tarian berhasil diciptakan diantaranya Tari Sampurasun. Tari Simping, Tari Sambbuga , Tari Tani, Tari Baruntik, Tari Batas, dan banyak lagi, Beberapa Tarian sudah mendapatkan penghargaan salah satunya mendapatkan penghargaan dari Muri pada tahun 2016 karena sudah berhasil mencipatakan tarian Sampuran dan diikut sertakan pada 2000 penari di Kabupaten Purwakarta. Sekarang sudah menjadi seorang isrtri dari suami yang bernama Deden Perudin dan dikaruniai dua orang putra yang sedang lucu-lucunya, yaitu Kakang Ziyad dan Dede Ziya.
Karya yang sudah dibukukan diantaranya:

  1. Tahun 2018 Antologi Puisi Bahasa Indonesia karya Guru Nusantara,
  2. Tahun 2018 Antologi Puisi Bahasa Daerah Daerah karya Guru Nusantara,
  3. Pada Tahun 2019 Kumpulan Cernak “Jejak Kisah Teruai Indah”
    Buku yang masih dalam proses pembuatan diantaranya, Kumpulan Pantun bersama guru Nusantara, Semoga berjalan dengan lancar selesai tepat pada waktunya.

Anggi Apriliani Komala
Penulis merupakan seorang Mahasiawa di STIA Purwakarta kegiatan sehari-hari sebagai pegawai Kessehatan di Klinik Jatisari Cikampek Kabupaten Karawang, Penulis sangat menyenangi kegiatan menulis sudah beberapa lomba di ikuti yang diadakan di
80
Dinas kesehatan atau Umum.
Karya yang sudah dibukukan diantaranya:

  1. Tahun 2018 Antologi Puisi Bahasa Indonesia karya Guru Nusantara,
  2. Tahun 2018 Antologi Puisi Bahasa Daerah Daerah karya Guru Nusantara,
  3. Pada Tahun 2019 Kumpulan Cernak “Jejak Kisah Teruai Indah”
    Buku yang masih dalam proses pembuatan diantaranya, Kumpulan Pantun bersama guru Nusantara, Semoga berjalan dengan lancar selesai tepat pada waktunya.

Dedeh Puspitaningsih, S.Pd. Tinggal di Pasawahan Bersama suami tercinta dan anak-anak. Kegiatan sehari-hari penulis sorang kepala Sekolah di SDN Lebak Anyar 2 Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Penulis aktif di berbagai kegiatan diantarana MKKS, PGRI dan KKG. Penulis berharap semoga buku ini merupakan menjadi motivasi untuk membuat buku-buku yang lainnya. Karya yang sudah dibukukan Pada Tahun 2019 adalah Kumpulan Cernak “Jejak Kisah Teruai Indah.”

Momoh, S.Pd. Tinggal di Pasawahan Bersama suami tercinta dan anak-anakku. Kegiatan sehari-hari penulis sorang kepala Seloh di SDN Pasawahan Anyar Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta. Penulis aktif di berbagai kegiatan diantarana MKKS, PGRI dan KKG. Penulis berharap semoga buku ini merupakan menjadi motivasi untuk membuat buku-buku yang lainnya.