Maguma Taraya Bercerita

Penulis: Arunika Niscala (Tim Naskah Kelas X-2)

QRCBN: 62-839-3450-925

Editor: Neneng Hendriyani

Lay out: Tim CV

Desain Sampul: Agnia Saffanah Az Zahwa, Rifdah Mufida Zahrah, Saskia Damayanti

Cetakan Pertama, Mei 2023

Cover Maguma Taraya Bercerita; sumber: CMJ

Di Balik Nama Maguma Taraya Bercerita

Buku ini merupakan hasil karya siswa kelas X-2 (Gen 10) SMA Negeri 4 Cibinong terkait kegiatan pembelajaran pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema 3 Kearifan Lokal. Sengaja mengambil judul “Maguma Taraya” karena nama ini mengandung makna yang cukup luas.

Taraya merupakan akronim yang berasal dari suku kata awal nama tempat yang penulis angkat sebagai tema dari isi buku. Dalam kata ‘Maguma’, Ma adalah Jalan Mayor Oking, Gu adalah Tugu Perjuangan Masyarakat Cibinong, Ma adalah Makam Panjang. Lalu, dalam kata ‘Taraya’, Ta adalah Situ Citatah, Ra adalah Kampung Sampora, dan Ya adalah Sekolah Mardi Waluya. Jadi, Maguma adalah Jalan Mayor Oking, Tugu Perjuangan Masyarakat Cibinong, Makam Panjang, Situ Citatah, Kampung Sampora, dan Sekolah Mardi Waluya.

Kata ‘Bercerita’ memiliki filosofi bahwa tempat-tempat yang penulis kunjungi memiliki kisah dan keunikannya masing-masing yang sudah mulai pudar dari waktu ke waktu. Saat penulis melakukan observasi, tempat-tempat tersebut seakan-akan bercerita kepada kami bahwa ia memiliki sejarahnya sendiri.

Taraya sendiri memiliki kisahnya masing-masing. Tempat-tempat tersebut memiliki kisah unik yang bisa terus diceritakan kebenarannya kepada generasi penerus secara turun temurun. Keunikan mereka ada pada asal usul dari keberadaan tempat tersebut. Kebanyakan yang melatarbelakangi adanya tempat-tempat tersebut tidak lepas dari campur tangan para penjajah Belanda. Namun, setelah dipelajari dengan lebih cermat, sebenarnya para penjajah Belanda membuat tempat-tempat tersebut untuk kebaikan negara ini juga.

Memang, tidak semua tempat yang penulis teliti dibuat oleh bangsa Belanda. Namun demikian, ternyata tempat-tempat tersebut masih memiliki kaitan dengan hal-hal yang menyangkut peristiwa penjajahan bangsa Indonesia oleh bangsa Belanda. Seakan-akan peran bangsa Belanda dalam sejarah berkembangnya tanah air tercinta ini sangatlah penting dan juga memegang peran yang cukup besar. Hal tersebut yang membuat peninggalan-peninggalan dari tempat yang penulis teliti sangatlah unik, karena semua tempat tersebut berkaitan satu sama lain dengan masa Kolonial Belanda yang sarat sejarahnya sangat kental dan tentunya menjadi ingatan serta pengalaman yang berharga tersendiri bagi bangsa Indonesia dan juga masyarakat Indonesia.

Tentunya dengan menulis buku ini, penulis berharap agar kebenaran sejarah dari tempat-tempat yang diteliti menjadi terlestarikan sehingga sejarah dari tempat-tempat tersebut bisa diceritakan kembali ke generasi selanjutnya. Penulis juga berharap dengan adanya buku ini, masyarakat di sekitar tempat- tempat yang penulis kunjungi bisa menunjukkan rasa peduli terhadap tempat-tempat tersebut dengan menjaganya dan juga merawatnya agar tetap ada dan terlestarikan hingga anak cucu penerus bangsa Indonesia.*)