SERPIHAN KATA DI BALIK GUMAMKU

Ini merupakan kumpulan puisi mengenai pengalaman dalam hidup saya, selain itu, isinya ada yang berupa nasihat bahwa hidup di dunia tentunya harus memberikan manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, salah satunya dengan mengingatkan sesama. (Siti Masitoh).

Serpihan Kata di Balik Gumamku

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

All Right Reserved

Penulis: Tuti Masitoh

ISBN :  978-623-6581-10-0

Penyunting: Kokom Komara (Umi) & Eneng Sri Supriatin

Lay out: Neneng Hendriyani

Desain Sampul: Cahsantri

Cetakan Pertama, April 2021

Penerbit

Cakrawala Milenia Jaya

Bumi Karadenan Permai Blok AA8 No.11-12

Cibinong – Bogor Jawa Barat

cakrawalamileniajaya@gmail.com

https://cakrawalamj.co.id

ig: cakrawalamilenia

Jumlah halaman xii+102

Serpihan Kata di Balik Gumamku, sebentuk 100 mutiara puisi Toge dari seorang ibu bernama Tuti Masitoh bagi kebaikan semesta cipta.  Melewati derasnya kata-kata yang dibiaskan pena harapan melahirkan spektrum kata yang begitu indah mempesona, kata demi kata, menari di alas kertas putih seputih hatinya, yang bermuara ke relung palung hati yang terdalam, butiran rindu-rindu dan juga cinta menyelinap apik di antara kata-kata puisinya. Hikmah yang termaktub dari sendu jemu perjalanan ruhani di masa kovidia, mengedukasi pada mata-mata yang haus ingin meneguk hikayat cinta. Tuti Masihtoh yang kerap kali saya panggil beliau dengan sapaan renyah Bunda Tuti, memanfaatkan masa itu dalam perenungan diri, lalu beliau mengabadikan momen itu hingga keujung akar imaji para pembaca se persada.

Diabadikan lewat kata-kata yang begitu ayu, melahirkan bacaan yang memanjakan para kesatria serta bidadari literasi di muka bumi. Sengaja beliau menyajikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk selalu mengajak kita senantiasa mengasah ketajaman hati, dan gerbang bawah sadar kita, untuk selalu tetap bersyukur dan fokus, meski berbagai bencana/musibah menghantui kita semua setiap waktu. Beliau mengajak guna merundukkan hati, membaca dengan mata batin pada kata Iqroo. Bacalah! Artinya segenap jiwa dan raga, harus dibaca, pada seluruh aspek kehidupan harus peka dan rajin dibaca. Suguhan buah pemikirian beliau ini, tertuang dalam bentuk seratus puisi toge atas nama cinta pada generasi penerus bangsa. (Edi Sudrajat (AA Roy), PJ PUISI KONTEMPORER KPPJB )